Pages

25 February 2012

Perubahan pada Vagina Setelah Melahirkan

Perubahan pada Vagina Setelah Melahirkan - Jakarta, Vagina secara alami berubah setelah melahirkan, dan mungkin merasa lebih lebar, kering atau sakit selama beberapa waktu. Maka sangat perlu untuk mencari tahu cara untuk dapat membantu mempercepat pemulihan.

Bila melahirkan, bayi berjalan melalui leher rahim dan keluar melalui vagina, yang juga disebut sebagai jalan lahir. Pintu masuk ke vagina harus meregang untuk memungkinkan bayi keluar. Kadang kulit antara vagina dan anus (perineum) mungkin robek atau dipotong oleh dokter untuk memungkinkan bayi keluar.

Setelah memiliki bayi, bukan hal yang aneh bagi wanita untuk merasa bahwa vagina menjadi lebih longgar atau lebih kering, dan memiliki rasa sakit atau nyeri selama seks. Kira-kira perubahan apa saja yang terjadi pada vagina setelah melahirkan dan bagaimana cara mempercepat pemulihannya?

Berikut beberapa perubahan pada vagina setelah melahirkan seperti dikutip dari NHSChoices, Jumat (24/2/2012) antara lain:

1. Vagina lebih lebar

"Vagina akan terlihat lebih lebar daripada sebelumnya. Vagina dapat terasa lebih longgar, lebih lembut dan lebih terbuka. Vagina juga dapat terlihat dan terasa memar atau bengkak. Kondisi tersebut adalah normal, dan pembengkakan mulai berkurang setelah beberapa hari setelah bayi lahir," kata Dr Suzy Elneil, konsultan di bagian urogynaecology, University College Hospital, London.

Vagina mungkin tidak akan kembali sepenuhnya seperti ketika sebelum melahirkan, namun hal tersebut tidak menjadi masalah. Para ahli merekomendasikan latihan dasar panggul. Latihan dasar panggul, yang kadang disebut latihan Kegel dapat memperkuat otot-otot vagina dan otot panggul.

Latihan Kegel juga akan membantu mencegah inkontinensia, atau yang disebut sering kencing dan dapat membantu vagina terasa lebih kencang. Latihan dasar panggul dapat diakukan di mana saja dan kapan saja, baik duduk atau berdiri.

2. Kekeringan pada vagina

Merupakan kondisi normal jika vagina terasa lebih kering dari biasanya setelah melahirkan. Kondisi ini terkait dengan rendahnya tingkat estrogen dalam tubuh. Untuk ibu menyusui, kadar estrogen lebih rendah dibandingkan pada wanita yang tidak menyusui.

Ketika telah berhenti menyusui dan periode menstruasi sudah kembali normal, maka kadar estrogen akan kembali normal. Jika kekeringan cukup mengganggu, maka berkonsultasilah dengan dokter. Jika telah mulai berhubungan seksual lagi dan kekeringan vagina menyebabkan masalah, maka dapat menggunakan pelumas.

3. Kesakitan dan jahitan di perineum

"Daerah vagina bisa merasakan nyeri atau sakit pada periode segera setelah melahirkan. Kondisi ini biasanya membaik dalam waktu 6-12 minggu setelah melahirkan. Para ahli selalu menyarankan latihan dasar panggul untuk membantu membuat kondisi vagina segera membaik," kata Dr Elneil.

Perineum bisa merasakan sakit, terutama jika kulit robek atau membutuhkan jahitan untuk memperbaiki robekan atau episiotomi setelah melahirkan. Obat penghilang rasa sakit bisa membantu, tetapi jika sedang menyusui maka berkosultasilah dengan dokter jika akan mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang dijual di pasaran.

Sangat penting untuk menjaga daerah perineum untuk tetap bersih. Jika khawatir mengenai bagaimana jahitan akan sembuh, maka berkonsultasilah dengan dokter, terutama penting jika memiliki banyak rasa sakit atau ketidaknyamanan atau jika terdapat bau yang tidak seperti biasanya.

4. Nyeri saat berhubungan seks

Tidak ada waktu yang benar atau salah untuk mulai berhubungan seks lagi setelah memiliki bayi. Namun jangan terburu-buru jika masih merasa sakit ketika berhubungan seksual. Jika vagina terasa kering, coba gunakan pelumas saat berhubungan seks. Jika memiliki ketidaknyamanan di sekitar perineum, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
(del/ir) (detik.com)

0 komentar:

Post a Comment